Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menunggumu

 

Cerpen Menggumu
 

Masih Setia Menunggumu Dera

Assalamu’alaukum…….. Dera,
Gimana kabarnya. Semoga Dera baik-baik aja ya, tidak lagi galau lagi atau pun sedih… tetep tersenyum dan semangat meski dalam keadaan capek. Dera jangan sering murung, tetep tegar menghadapi ujian. 

Yakin deh suatu saat nanti perjuangan Dera akan terwujud, hingga orang tua Dera akan merasa bangga. amin!!! Maaf ya, kalau aku lancang nulis pesan ini lewat akun Fb, tidak minta izin kamu dulu.  Dera tenang aja tulisan ini ngak ada unsur magicnya, tapi kalau Dera terhipnotis setelah selesai baca tulisan ini, jangan salahkan saya…. Heee!!! Salahkan diri Dera sendiri ya..!!       (bercanda..) 


Mudah-mudahan Dera kena Hipnotis juga.
Emh….!! Karena aku tau sendiri sampai kapanpun Dera mesti lagi sibuk terus. Makanya aku coba nulis pesan ini lewat FB, kalau ngobrol lewat Hp  juga kayaknya gak bakalan mungkin, orang aku sms aja gak pernah dibales. Apalagi telfonan. Aku hanya ingin tau kabar Dera gimana. Dan gak usah di bales inbok ini kalau memang gak penting untuk Dera sendiri. Cukup dibaca aja dari awal sampai dengan selesai.. Abis itu terserah kalau mau di delete.
Ni ada sepenggal kata bijak; 


“ORANG YANG BIJAK ITU ADALAH ORANG YANG TIDAK AKAN MENILAI KANDUNGAN SEBUAH CERITA SEBELUM IA TUNTAS DALAM MEMBACANYA”


 Oh iya Dera.. Selamat ulang tahun yang Ke-21  yah.. Semoga Dera tambah cantik, secantik hatinya,.. Tambah rezeki dan berat badannya. Heee bercanda….. Tentu, juga Dera nambah dewasa. Selalu menjadi seorang hamba yang setia, jujur, ikhlas dan penyabar, serta sayang dengan keluarga, saudara, dan pacar. Mudah-mudahan apa yang Dera cita-cita kan tercapai atas semangat dan kerja keras Dera. Aminyaraab…… Sukses ya Dera. 

Maaf ni Dera, aku gak bisa memberi kado yang spesial atau yang berharga.. Cukup dengan doa aja ya… Mudah-mudahan bisa diterima dan bermanfaat. Amin!!!
Dera….. ditunggu lo kapan acara makan-makannya. Tapi di traktir ya…..!!! heee.. 

Dera, salam juga buat keluarga dirumah semoga baik-baik aja. Maaf kalau kemaren aku pas waktu maen kerumahmu itu malu-maluin kamu dan sekeluarga. Mohon untuk dimaklumi kalau ada kata-kata atau sikap aku yang memang kurang sopan.


Kalau boleh tahu Dera, akhir-ikhir ini kamu kenapa kok susah dihubungi. Kamu marah tah  sama aku sa, apa kamu lagi sibuk terus dengan kerja dan kuliahmu. Hingga tak pernah sempat balas pesan singkatku atau malah ini justru caramu untuk menjauh dari ku Dera.


Maaf Dera.. Kalau aku su’ujon gitu. Bukannya aku sok ingin tau tentang urusanmu atau ikut campur mengenai masalahmu. Jujur aku gak ada maksud sejauh itu. Aku hanya ingin menjalin silaturahim aja, tidak lebih. Tapi kalau memang keberadaanku membuat Dera risih dan semakin benci akupun bisa mengerti dan menerima. Mungkin memang inilah takdirku yang harus aku terima dengan ikhlas.


Mulai sekarang Dera tenang aja, sudah aku sadari dan aku ikhlas, karena aku hanyalah manusia biasa yang jauh dari sempurna. Hanya bisa mengganggu urusan orang lain. Tanpa memahami istilah pengertian. Seharusnya sudah aku sadari dari dulu Dera, sejak awal aku mengenalmu. Kehadiranku memang sering membuatmu tak pernah nyaman. Tapi aku tetap mencoba untuk berusaha agar kehadiranku bisa diterima oleh mu.  Meski tak pernah sedikit pun rasa peduli dalam dirimu. Dan aku yang terlalu berharap kalau kamu akan berubah.


Semua ini memang salahku, kenapa aku harus mengenalmu lebih dulu, kenapa aku harus menyatakan suka ketika kamu belum tau tentang kekuranganku. Maafkan aku Dera …. Mungkin perasaanku telah meracuni keyakinanmu. Hingga membuat hari-harimu tak pernah nyaman sampai sekarang. Tapi perlu kamu ketahui Dera, dari awal aku mengenalmu. Aku ada rasa suka sama kamu dan perasaan ini masih tetap terjaga sampai sekarang. 


Namun aku tak tau dengan cara apa lagi agar aku bisa memilikimu, bisa dekat denganmu. Karena selama ini kamu susah di ajak komunikasi. Selain memang ku ketahui kesibukan mu kerja dan kuliah. Apalagi posisi kamu sekarang jauh di sana sedang berjuang meraih cita-cita. Sebenarnya aku sudah memaklumi akan hal itu, tapi ingin rasanya aku bisa terus berkomunikasi denganmu, meskipun itu tak mungkin bisa. Karena kamu orangnya terlalu beku akan perasaanmu sendiri dan terlalu sensitif dengan setiap perkataan. 


Dera…!!! Dekat itu tidak harus bersama. Dan bersama itu tidak harus dikata dengan istilah sebuah jalinan atau hubungan. Jadi jangan kau menganggapku sebagai orang yang berambisi menjadikanmu sebagai pemburu dalam mencari pacar. Memang aku orang yang aneh dan sangat aneh….. ngak tau malu lagi. Tapi inilah memang sifatku.


Dera, selama tiga tahun aku mengenalmu mungkin ini masih terlalu pendek untuk saling memahami. Tapi, selama itu pula aku hanya bisa berjuang menahan perasaan meski tanpa ada kehadiran. Semua ini kulakukan karena aku ingin menjaga izzahku sebagai seorang yang mencintai meski tanpa harus dicintai. 

Perasaan yang selama ini aku miliki ke kamu adalah perasaan yang ingin aku jalin dalam ikatan yang fitrah, bukan sebuah fitnah. Selama ini sebenarnya aku tak ingin merindukanmu Dera, karena rinduku ini amat menyakitkan. Mau sebesar apapun rindu dan perhatianku, pasti tak ada artinya apa-apa. Dan….!!! ketika aku berusaha keras memikirkanmu, mungkin kamu sedang asyik melenggang tanpa memikirkanku. 


Maafkan aku Dera, kalau aku berbicara berlebihan atau malah menambah beban rasa di hatimu. Padahal aku masih ingat akan pesan kata-katamu dulu…yang seperti ini
MULAI SEKARANG KAMU GAK USAH HUBUNGI AKU LAGI, JANGAN TELEFON AKU, DAN SMS AKU”. Itu artinya memang kamu dulu merasa benar-benar marah dan benci sama aku. 

Meski saat itu aku tak tahu tentang salahku apa, hingga kau LELUASA menulis pesan itu dengan kata-kata yang singkat. Dan sekejab waktu itu juga aku mencoba untuk melupakanmu bahkan menghapus nomor kontakmu langsung. Tapi lambat laun justru aku tak bisa melupakan tentangmu, semakin lama semakin teringat akan kehadiranmu yang kurasakan begitu nyata.


Kehadiranmu selalu membayangi hari-hariku dimanapun aku berada. Hingga aku beranikan lagi untuk mencoba memulai kembali komunikasi denganmu. berharap kamu akan berubah sikap. Dan apa yang kudapat, ternyata kamu masih seperti yang dulu dengan sifatmu yang penuh tanda tanya. Apakah ini yang dinamakan ujian untuk terus bersabar dalam memperjuangkan cinta yang tulus dan suci.  Huft…. 

Maafkan aku sa yang terlalu memaksa akan perasaanmu. Jujur aku tak tahu lagi harus bagaimana… Haruskah aku datang mengemis cinta dihadapanmu, yang tak mungkin ada dan tak mungkin kamu terima seutuhnya.   


Dera, saat ini aku mulai belajar untuk ikhlas menerima keadaan ini. Karena yang namanya perasaan cinta, jodoh, rezeki sudah ada yang mengatur dan tidak harus dipaksakan. Biarlah semuanya hilang dengan senyum dan kesendirian. 

Meskipun bagiku ini adalah petuah yang mungkin bisa aku jadikan pegangan untuk menguatkan hati. Tetap aku yakin dan percaya, bahwa semuanya akan indah bila tiba waktunya. Keindahan yang kekal atas dasar cinta yang suci dan kasih sayang yang sempurna, tanpa ada keraguan lagi.


Dera… Mulai sekarang aku tak akan mengganggumu lagi, jaga dirimu baik-baik disana seakan kau menjaga harta yang paling berharga yang kamu miliki. Jangan mudah terperangaruh oleh bujuk rayu, ataupun materi. Aku percaya dengan sikap dan pendirianmu yang kuat dan tegar dalam menjalani ujian hidup. 


Dera, jaga kesehatan dan juga istirahat kamu ya.,
Jangan lupa sholat 5 waktunya. Jangan sampai ditinggalkan atau malah bolong-bolong. Tetap istikomah dalam keyakinannmu.


Dera, mungkin sekarang kamu bisa senang, dan merasa tenang, tanpa ada aku yang mengganggu. Semangat berjuang Dera…..!!! Semoga Dera bisa membanggakan kedua orang tua dan keluarga dirumah. Dan kelak Dera  bisa mencari dan menemukan seorang pacar yang bisa mendampingi Dera,  menjaga Dera seutuhnya. Bisa membuat Dera semakin cinta bukan karena kekurangannya. Bukan karena harta, fisik ataupun materi. Melainkan, atas dasar keyakinan hati dan cinta kasih yang suci buat 

Dera dan keluarga. Amin…!!!
Jalan hidup ini memang berbeda, dan tidak harus saling dipaksakan, biarlah waktu dan takdir yang mempertemukan kita kembali dengan tema cerita yang berbeda pula. Terimakasih atas semuanya Dera, bagiku kamu memang gadis yang baik, cantik penuh dengan pendirian  dan keyakinan. Tak ada kata menyesal bagiku selama mengenalmu, hanya aku yang merasa bersalah selama mengenalmu.


Satu pesan dari aku Dera, jangan beranggapan aku ini terlalu lebay. Jujur aku hanya ingin menjadi diriku sendiri apa adanya, tidak kau nilai aku sebagai orang yang memiliki sifat lebay. Terkadang manusia memang egois Dera, munafik, selalu menilai orang lain dari segi luarnya saja. Tanpa pernah memandang sedikitpun rasa kepedulian. Tak pernah mengerti dan memahami  tentang istilah saling pengertian. Manusia yang hanya beranggapan dirinya tidaklah pantas untuk membutuhkan orang lain. Hingga ia menjunjung dirinya sebagai manusia yang paling sempurna.


Oh… iya Dera, saya mengutip kata bijak yang pernah saya baca beberapa tahun yang lalu.
 “Jadilah Seseorang Yang Bijaksana Dan Percaya Diri Dalam Mengambil Keputusan.” 


(Aku takkan menjelaskan kata bijak ini Dera, karena memang pasti beda persebsi).  Dari kata bijak ini yang aku dapatkan tiga tahun yang lalu cukup membuatku mengerti akan kekuranganku karena selama yang aku lakukan adalah dalam proses taraf belajar. Dan sampai sekarang masih aku pelajari dan terus akan aku pelajari sampai kapanpun. Sampai orang lain bisa menilaiku sebagai orang yang bijaksana, karena ini adalah ilmu.